Kita
 semua menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh 
kualitas sumber daya manusianya. Demikian pula dalam upaya mewujudkan 
masyarakat Indonesia yang berkualitas tinggi tidak bisa lepas dari pendidikan. Kegiatan memajukan pendidikan di Indonesia
 telah dilakukan antara lain melalui peningkatan pendidikan yang 
diwujudkan dalam Undang – undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem 
Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan 
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan 
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan 
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, 
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta 
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Salah
 satu sarana dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah adalah 
perpustakaan. Perpustakaan sekolah dewasa ini bukan hanya merupakan unit
 kerja yang menyediakan bacaan guna menambah pengetahuan dan wawasan 
bagi murid, tapi juga merupakan bagian yang integral pembelajaran. 
Artinya, penyelenggaraan perpustakaan sekolah harus sejalan dengan visi 
dan misi sekolah dengan mengadakan bahan bacaan bermutu yang sesuai 
kurikulum, menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan bidang studi,
 dan kegiatan penunjang lain, misalnya berkaitan dengan peristiwa 
penting yang menjadi kegiatan sekolah.
Dengan
 membanjirinya informasi dalam skala global, perpustakaan sekolah 
diharapkan tidak hanya menyediakan buku bacaan saja namun juga perlu 
menyediakan sumber informasi lainnya, seperti bahan audio-visual dan 
multimedia, serta akses informasi ke internet. Akses ke internet ini 
diperlukan untuk menambah dan melengkapi pengetahuan anak dari sumber 
lain  Menyikapi hal ini pustakawan sekolah dan guru perlu mengajarkan 
kepada murid untuk dapat mengenali jenis informasi apa saja yang 
diperlukan dan menelusurinya melalui sumber informasi tersebut di atas. 
Untuk itu diperlukan program pengetahuan tentang literasi informasi di 
sekolah. Dengan mengikuti program semacam itu murid diarahkan memiliki 
kemampuan untuk memecahkan masalah melalui informasi yang diperolehnya. 
Kemampuan ini juga kelak akan bermanfaat di kemudian hari dalam meniti 
perjalanan kariernya ( Umar Tirtarahardja , 2000 : 138 )
Perpustakaan
 nasional RI dan Departemen Pendidikan Nasional merupakan lembaga 
pemerintah di negeri ini yang berkepentingan dalam pengembangan 
perpustakaan sekolah di Indonesia.
 Selain itu tentunya perpustakaan nasional RI telah memotivasi untuk 
berdirinya dan menyelenggarakannya perpustakaan umum di berbagai daerah 
di Indonesia. 
|  | 
Pengertian Library 
Ditinjau dari arti katanya Library berarti perpustakaan  ( E.Pino, 1990 : 232 ) sedangkan menurut Wiki : 
The
 first libraries were composed for the most park, of published records, a
 particular type of library called archives. Perpustakaan pertama di 
dirikan untuk sebagian besar, dari penerbitan catatan, jenis tertentu 
perpustakaan yang disebut arsip ( Wiki, 2010 : 2 )
The
 international organization for standardization ( ISO ) has published 
several standards regarding the management of libraries through its 
technical eommittee, which is focused on libraries, documentation and 
information centers, publishing, archives, records management, museum 
documentation, indexing and abstracting, services , and information 
science “ para organisasi internasional untuk strandarisasi (ISo) telah 
menerbitkan beberapa standart mengenai pengelolaan perpustakaan melalui 
panitia teknis yang difokuskan pada “ Perpustakaan “ pusat dokumentasi 
dan informasi, penerbitan, arsip manajemen arsip, dikumentasi museum, 
indeks dan jasa abstrak, hardware dan software serta ilmu 
informasi       ( Wiki ; 2010 : 16 ).
Sehingga
 dapat dinyatakan bahwa library merupakan suatu perpustakaan yang 
mempunyai fungsi antara lain mengadakan ,menggandakan, mengelola, 
menyediakan dan menyebarkan informasi melalui hardware maupun software 
atau melalui perangkat keras dan perangkat lunak. 
|  | 
Fungsi
 utama setiap perpustakaan adalah mengadakan, mengolah, menyediakan dan 
menyebarkan informasi kepada para pemakai. Untuk melaksanakan fungsi 
tersebut maka perpustakaan harus mengolah dan mengatur koleksinya 
sedemikian rupa sehingga informasi yang terdapat dalam koleksinya dapat 
disimpan dan ditemukan kembali secara mudah, cepat dan tepat jika 
diperlukan. Dengan kata lain, di dalam perpustakaan diperlukan suatu 
system temu kembali informasi ( information retrieval system ) yang baik.
Kerangka
 kerja perpustakaan yang berfokus pada proses pengorganisasian informasi
 di satu pihak dan pencarian kembali informasi di pihak lain, 
digambarkan oleh Lauren B Doyle dalam diagram berikut ini :
| 
MASUKAN  
Pencatatan ciri dan penataan  | 
KELUARAN  
Pencocokan dan Penyerahan Koleksi  | 
Masukan
 merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan, yaitu semua, bahan
 pustaka atau rekaman informasi diorganisasir, dioleh, dikatalog, 
diklasifikasi (analisis) yang menghasilkan susunan bahan pustaka di rak (
 susunan koleksi) dan wakil ringkas bahan pustaka yang berupa 
catalog,bilbiografi, indek, dll. Sedangkan keluaran adalah kegiatan temu
 kembali informasi oleh pemakai perpustakaan. Dalam temu kembali 
informasi di perpustakaan, pemakai dapat menempuh dua cara, yaitu 
langsung menuju ke susunan koleksi di rak atau melalui system catalog 
baru menuju ke rak. Cara pertama biasanya dilakukan apabila pemakai 
telah mengetahui betul lokasi buku yang ia cari. Sedangkan cara kedua 
biasanya dilakukan apabila pemakai belum mengetahui letak informasi yang
 ia perlukan, atau ia telah mengetahuinya namun ingin melengkapi dengan 
sumber – sumber informasi lain. 
|  | 
GARIS BESAR KEGIATAN PENGKATALOGAN
Kegiatan
 pengatalogan secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kegiatan : 1 
). Pengatalogan deskriptif, yang bertumpu pada fisik bahan pustaka 
(judul, pengarang, jumlah halaman, dll ), kegiatanya berupa membuat 
deskripsi bibliografi , menentukan tajuk entri utama dan tambahan, dan 2
 ). Pengindeksan subyek, yang berdasar pada isi bahan pustaka (subyek 
atau topic yang dibahas), mengadakan analaisis subyek dan menentukan 
notasi klasifikasi, pedomannya antara lain bagan klasifikasi, daftar 
tajuk subyek dan terurus, kedua kegiatan ini menghasilkan cantuman 
bibliografi atau sering disebut catalog yang merupakan wakil ringkas 
bahan pustaka.
 
 